KOMOGAS Hadir dalam FGD Nasional Pemanfaatan BBG untuk Transportasi dan Rumah Tangga

KOMOGAS Hadir dalam FGD Nasional Pemanfaatan BBG untuk Transportasi dan Rumah Tangga

Jakarta, 20 Maret 2025 – Komunitas Mobil Gas (Komogas) turut berpartisipasi dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM. Acara ini digelar di Hotel JS Luwansa, Jakarta, dengan mengusung tema besar: “Pemanfaatan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk Sektor Transportasi Jalan dan Rumah Tangga”.

Tujuan FGD

FGD ini bertujuan untuk:

  • Mengidentifikasi tantangan dan isu strategis dalam pemanfaatan BBG sebagai energi transisi nasional.

  • Mempercepat reaktivasi dan optimalisasi infrastruktur SPBG/MRU.

  • Merumuskan langkah kebijakan dan kolaborasi antar-Kementerian dan Lembaga serta sektor swasta untuk meningkatkan penggunaan BBG di sektor transportasi dan rumah tangga.

Kehadiran Peserta

Acara ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari berbagai sektor, di antaranya:

  • Kementerian ESDM (Direktorat Infrastruktur Migas)

  • Kementerian Perhubungan (Direktorat Angkutan Jalan)

  • Kementerian PUPR/PKP

  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)

  • PT Gagas Energi Indonesia

  • Asosiasi Pengusaha CNG Indonesia (APCNGI)

  • Organisasi Angkutan Darat (Organda)

  • Komunitas Bajaj Gas (KOBAGAS)

  • Komunitas Mobil Gas (KOMOGAS)

Hal-hal yang Disampaikan Komogas

Dalam sesi diskusi, Komogas menyampaikan beberapa poin penting berdasarkan pengalaman dan aspirasi anggotanya:

  1. Apresiasi atas Program Konversi PGN:
    Komogas menyampaikan terima kasih atas bantuan subsidi konversi yang telah diberikan kepada anggota, yang sebagian besar merupakan pengemudi ojek dan taksi online. Tahun 2023 tercatat sekitar 80 unit konversi, dan tahun 2024 ditambahkan 67 unit lagi.

  2. Permasalahan Pembiayaan Konversi Mandiri:
    Sebagian besar anggota Komogas adalah pengemudi dengan penghasilan rendah dan kendaraan kredit, sehingga akses terhadap pembiayaan konversi sangat terbatas. Komogas mengusulkan adanya skema pembiayaan khusus yang dapat melibatkan bank/lembaga pembiayaan dengan jaminan berbasis komunitas.

  3. Kebutuhan Infrastruktur Pengisian:
    Komogas mengusulkan penempatan unit Mobile Refueling Unit (MRU) BBG di lokasi strategis seperti Bandara Soekarno-Hatta dan Stasiun Kereta, karena rute tersebut memiliki konsentrasi pengguna BBG yang tinggi.

  4. Pembinaan Teknisi dan Bengkel:
    Komogas berharap adanya pelatihan rutin dan dukungan untuk teknisi spesialis BBG yang tergabung dalam komunitas, agar dapat memberikan layanan pascakonversi dengan baik dan menjaga kelangsungan ekosistem BBG.

  5. Kebutuhan Dukungan Regulasi:
    Komogas mendukung usulan revisi kebijakan (misalnya Perpres No.64/2012) untuk mengakomodasi akses pembiayaan dan mendorong perluasan penggunaan BBG di sektor transportasi.

  6. Harapan Jangka Panjang:
    Komogas berharap pemanfaatan BBG terus diperluas tidak hanya untuk transportasi tetapi juga untuk kebutuhan rumah tangga. Salah satu ide yang diangkat adalah penyusunan regulasi lintas kementerian yang mewajibkan hunian baru, termasuk rumah subsidi, untuk dilengkapi instalasi jaringan gas.

Penutup

Komogas menyatakan kesiapan untuk terus berkontribusi aktif dalam membangun ekosistem energi bersih berbasis BBG. Komogas juga akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah, BUMN energi, dan lembaga keuangan untuk mendorong terciptanya solusi konversi berbasis komunitas yang inklusif dan berkelanjutan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *